5.08.2008

Dia, yang masih memiliki rasa tulus.

Sekecil-kecilnya derajat manusia, masih ada mereka yg peduli terhadap sesama makhluk hidup yg hidupnya tdk jelas.

Itulah hal yg dapat saya tangkap ketika saya menyaksikan sendiiri kejadian yg terjadi antara saya, Bela, Nta dan seorang pengemis didepan kampus. Berawal ketika saya dan Bela selesai makan nasi gulai. Di piring kami msh tersisa byk nasi yg berkuah.
Tiba2 datanglah seorang ibu pengemis mendatangi kami sambil menyodorkan sebuah mangkok kosong.
Refleks bela dan nta memberikan uang secukupnya.
Lalu si ibu mengucapkan terima kasih dan bertanya kpd kami apakah sisa2 nasi di piring boleh diambil atau tidak.
Dgn senyum dia langsung memindahkan nasi ke mangkok kosong tsb sambil berkata kalau nasi tersebut dia ambil utk kucing2 dijalan.
Saya bengong karena kaget dan teman2 hanya bisa ikut tersenyum.
Yang membuat saya tambah kaget, sisa2 nasi yg bertebaran diatas meja dia bersihkan lalu dia langsung pergi.
Saya hanya bsa terpaku melihat ibu tersebut berjalan menjauhi kami. Dari segi umur, tampaknya dia memang sudah tua. Tapi umur tidak menghalanginya utk tetap hidup di jalanan. Terlihat sebuah backpack, tas selempang, dan sebuah kantong terisi baju2.
Kata Nta, dia memang sering berada di sekitar kampus dan memberi makan kucing2.

Seketika itu juga saya seperti tersadarkan.. Ternyata org yg berekonomi (sangat)lemahpun msh punya sikap peduli terhadap makhluk hidup yg derajatnya lebih rendah daripada dia..kucing2 yg hidupnya tdk jelas, bahkan tidak pernah menolong dia sekalipun.

No comments: